Simfoni lembut mengikuti jejak
langkahku
Perlahan birama meninggi hingga
oktaf kedua
Aku mengharu biru terisak
dikursi penonton
Menyaksikan orkestra kehidupan
yang menyelimuti hatiku dengan sendu
Dimulai dari nada A minor yang
mengandung kepedihan
Dan aku ditusuk lagi oleh nada
D minor yang menupahkan air mataku
Aku masih duduk sendiri dikursi ini
Aku masih mendengar nada demi
nada yang menyayat hatiku
Masih mendengar sendiri
Teringat aku akan sebuah penantian
Disisi lain bumi ini
Seorang gadis tengah menunggu
Ia menungguku
Menunggu aku menjemputnya untuk
pulang
Aku keluar dari gedung
pertunjukan
Kutatap langit
Malam masih cerah
Langit masih sama
Tanggal belum berubah
Dan aku masih tetap seperti ini
Tak ada yang berubah
Aku tahu ia disana tengah
berdoa
Untukku agar aku cepat sampai
kedepan pintu rumahnya
Untuk menemui walinya
Untuk meminangnya
Untuk menjemputnya
Untuk menjadi imamnya
Untuk membimbingnya menuju
surga
Untuk menghabiskan sisa hidup
bersama
Untuk selamanya
Untuk segalanya
Untuknya
Kumasuk kembali ke gedung
pertunjukan
Kali ini nada mayor dimainkan
Dan aku tertawa
Bukannya lucu
Tapi semangatku kembali
Dan aku tahu
aku harus lanjutkan apa yang telah kumulai
Lagi-lagi untuknya
By: Ricky Pratama