saat kubuka jendela
kubercermin pada bintang
ya, memang tak tampak wajahku disana
namun aku terhanyut dalam gelapnya malam
tiba - tiba aku dihampiri secercah sinaran dari angkasa
aku terkejut dan terhentak lalu kaku terdiam
aku terpana keheranan disana
gila ini siapa
bayang - bayang yang telah lama hilang
muncul kembali dihadapanku dan tersenyum penuh kecerahan
bukannya aku bahagia
tapi aku malah berlari menjauhinnya
karena takutku akan rasa sakit yang lama dulu
aku terus berlari
berlari
dan berlari
hingga aku lelah untuk terus berlari
lalu kurebahkan badanku di rerumputan
kusandarkan tubuhku lalu kututup mataku
sesaat setelah itu aku terjaga dan aku kembali berada diatas ranjangku
untunglah ini hanya mimpi
karena aku takut rasa nyaman yang berujung sakit itu
kembali menghampiriku
karena rasa sakit itu belum tuntas jua hingga kini
D
simbol rasaku.
kubercermin pada bintang
ya, memang tak tampak wajahku disana
namun aku terhanyut dalam gelapnya malam
tiba - tiba aku dihampiri secercah sinaran dari angkasa
aku terkejut dan terhentak lalu kaku terdiam
aku terpana keheranan disana
gila ini siapa
bayang - bayang yang telah lama hilang
muncul kembali dihadapanku dan tersenyum penuh kecerahan
bukannya aku bahagia
tapi aku malah berlari menjauhinnya
karena takutku akan rasa sakit yang lama dulu
aku terus berlari
berlari
dan berlari
hingga aku lelah untuk terus berlari
lalu kurebahkan badanku di rerumputan
kusandarkan tubuhku lalu kututup mataku
sesaat setelah itu aku terjaga dan aku kembali berada diatas ranjangku
untunglah ini hanya mimpi
karena aku takut rasa nyaman yang berujung sakit itu
kembali menghampiriku
karena rasa sakit itu belum tuntas jua hingga kini
D
simbol rasaku.
Ricky Pratama
Banda Aceh, 24 November 2014